Apakah Pernikahan Harus Dilandasi Cinta?

Wah, pertanyaan yang biasa tapi mungkin juga berat di jawab oleh sebagian orang yang merasakan berbeda akan suatu pernikahan.

Kenapa berat untuk di jawab sebagian orang, karena pada dasarnya cinta dalam suatu pernikahan adalah sebuah penerimaan baik-buruk dari pasangan, serta mencintai apapun yang dimilikinya.
 menjadi sebuah kata yang tadinya dia, kamu, aku, menjadi sebuah kata “KITA” yang mungkin itu terasa berat buat sebagian orang.

Apalagi mereka yang penikahannya berdasarkan jodoh yang di atur atau karena harta semata. So setelah semua hilang maka akan kembali kesemula menjadi masing – masing.

Bagi seseorang, ada banyak hal yang harus menjadi bahan pertimbangan sebelum menikah.

“Pernikahan bukan hanya mikir hari ini atau besok, tapi bagaimana kelanjutan keturunan setelah pasangan yang menikah itu mati,” ujarnya.
Dan menurut dirinya juga sebenarnya dua orang yang saling mencintai tak harus membawa hubungan ke jenjang pernikahan, sebab relasi itu bukan puncak percintaan sepasang kekasih. Dan dirinya juga mengaku, bahwa” sengaja menikah agar tak menabrak norma dan hukum yang berlaku di masyarakat. Baginya, tanpa pernikahan orang tetap bisa saling kompromi”, nah loo bagaimana tuh.

Ada beberapa pandangan yang menyatakan, Cinta sering dipandang sebagai esensi pernikahan. Ben-Zeev memaparkan dua alasan untuk menyanggahnya.

Pernikahan adalah sebuah kerangka kehidupan bersama yang melibatkan banyak faktor lain.
Cinta yang penuh gairah hanyalah pengalaman jangka pendek.

Dan berdasarkan survey, Sebanyak 90% pasangan yang bahagia membahas keuangan mereka setiap bulan, sedangkan 68% pasangan yang tidak bahagia, tidak melakukan hal tersebut. Dari situ survei menyimpulkan bahwa salah satu kunci kebahagiaan hubungan adalah percakapan. Apakah pernikahan harus dilandasi cinta?